Senin, 18 Mei 2009

Cinta


KUTU CINTA DULU
BARU KUDU CINTA

oleh :M.Alfithrah A

Kalau kita bicara masalah cinta, ya… memang gak ada habis-habisnya, soalnya cinta itu bagaikan jamur yang bisa tumbuh dimana saja, bagaikan bunglon yang bisa menyesuaikan diri kapanpun dia datang, cinta memang telah menjadi satu kesatuan dalam jiwa dan hati setiap makhluk hidup~kalau punya hati. Dengan rasa cinta, terkadang setiap insan dan insaniyah yang ada di permukaan bumi ini, dapat melakukan apapun yang mereka inginkan, apapun yang mereka senangi, sampai-sampai (kata orang-orang) tai pun rasa cokelat, ya! Bagaimana tidak, hal itu terjadi dan membara panas dalam sanubari hati terdalam, dalam akal sadar bahkan di bawah sadar.
Sekalipun cinta merupakan lantunan merdu dalam bait-bait telaga kasih sayang, terkadang cinta bisa menjadi bara panas yang menghanguskan semua persaaan dan meleburkannya dalam pintu kebimbngan alias Stress cinta, tak jarang orang yang bahagia karena cinta tapi tak jarang juga orang yang menderita gara-gara cinta. Sebenarnya dalam prcintaan, yang di harapkan hanyalah kebahagian dan kasih sayang sejati antara sang pecinta yang sedang berlayar di samudra cinta mereka berdua bertiga atau lebih boleh gak ya?, Eiit… jangan bahas itu dulu, itu PR aja buat kamu?, tuh kan cinta memang selalu menimbulkan tanda Tanya, ada apa dengan cinta? (kaya judul film aja-AAC), jawabannya tahu gak?. Ternyata banyak orang coba-coba bercinta alias pacaran karena alasan gengsi gede-gedean, ikut-ikutan, atau Cuma sekedar numpang expresikan nafsu dan gaya, katanya mereka“hari gini gak puya pacar?”, mau jadi high kuality jomblo ya?, dan banyak lagi unkapan-ungkapan hangat lainnya.
Wah… berarti kalau punya pacar hebat dong, bisa jadi ‘Ya’ bisa juga ‘Tidak’, punya pacar atau pernah bercinta belum cukup jadi standard hebatnya seseorang, Alhamdulillah kalau cintanya benar-benar expresi keikhlasan cinta bukan karena gensi, dan takut kuper (kurang percintaan/kurang pergalan). Terkadang orang-orang sulit memaknai Cinta yang mereka alami, mereka hanya bisa merasakan kehadirannya, lalu bingung apa yang harus mereka lakukan dengan rasa itu, apakah harus di curhatkan, dibuang atau harus di aplikasikan pada insan yang hadir di hatinya?, ini baru mau masuk, baru di pintu gerbang cinta, cinta sudah bikin pusing, apalagi mau masuk dalam percintaan, aduh… mendingan kalaian jadi kutu cinta dulu deh… tidak cukup kutu buku saja lho…! Ya ibarat sepeda, cinta perlu dituntun dan dipelajari juga.
CINTA HARUS BUTA
Pernah dengar istilah ‘Cinta Itu Buta’ nggak ?, bagaimana menurut anda?.
Jika cinta itu buta maka buta juga hatinya. Cinta buta, hanya sebatas gerbang cinta, ketika cinta mau masuk dalam hati manusia, artinya cuma awalnya saja, karena cinta tak pandang bulu, kalau sudah jodoh dari-Nya, mau kemana, cinta tak akan lari jauh-jauh.
Itulah gambaran cinta yang sangat sempit. Sekarang saya ingin anda bisa membutakan cinta anda, Pernahkah anda lihat orang buta?, cobalah anda menjadi sosok cinta yang buta seperti orang yang buta kedua matanya, apa yang anda rasakan dan apa yang anda lihat jika anda menutup kedua mata anda?, (jawab dalam hati!), dalam keadaan menutup mata, cobalah kau mengambil sesuatu yang anda senangi di sekitar anda!, bagaimana caranya agar anda bisa meraihnya? (jawab dalam hati!). ketika cinta dibutakan, tentunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, butuh renungan tinggi, untuk meraih sesuatu yang disenangi dalam keadaan buta, tentunya anda harus berpikir dimana benda itu berada, setelah tahu posisinya anda masih meraba-raba,inikah pilahanku? Setelah memastikan benda yang anda senagi itu, tentunya anda akan meraihnya dengan rasa senang hati.
Begitulah cinta yang tulus dan tidak sempit etilogi, arti dari semuanya adalah, untuk meraih sesuatu yang di senangi dibutuhkan ikhtiyar, walaupun garis jodoh sudah ada dari-Nya, itulah yang dinamakan iktiyar cinta, karena jika cinta buta tanpa ikhtiyar, hanya kegelapan yang dapat hadir, tapi sebenarnya ada cahaya cinta di sana yang bisa menerangi kegelapan cinta (maksiat bin nafsu) dan menuntunmu menuju cahaya itu, itulah yang dinamakan cahaya cinta, cahaya yang memancar saat insan jadi kutu cinta, dan dapat menentukan cinta yang terbaik lewat mata cinta. Karena ada mata dalam mata hati, Ada cinta dalam cinta sejati.
Kalau kita melirik buku SJ-nya bang Alayk Bafarah, disana mayoritas merupakan kajian tentang cinta, terutama lewat syair-syair romannya, nah kaya beliau ini bisa dikatakan kutu cinta. Memang cinta tak semudah menabur benih. Cinta akan bersemi tatkala ada keselarasan antara dua hati serta persepsi yang sama dalam memahami sebuah jalinan cinta kasih. Oleh karena itu cinta tak cukup modal fisik saja, tapi hati juga, (mestinya).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar